CCTV kamera analog

Jenis kamera CCTV analog dapat merekam langsung sinyal analog sebagai gambar ke video tape recorder. Jika sinyal analog direkam pada tape recorder, maka rekaman harus dijalankan pada kecepatan yang sangat lambat untuk beroperasi secara terus menerus. Agar satu kaset rekaman berdurasi tiga jam dapat berjalan selama 24 jam biasanya diatur dengan kecepatan sekitar empat frame per detik.

Sinyal analog juga dapat dikonversi menjadi sinyal digital untuk memungkinkan rekaman dapat disimpan pada hardisk komputer. Untuk itu jenis kamera CCTV analog harus dipasang langsung ke video cared di komputer yang akan mengubah sinyal analog ke digital. Video Card ini memiliki harga yang relatif murah namun sinyal digital yang dihasilkan umumnya dalam bentuk kompresi MPEG agar hasil rekaman video dapat disimpan secara terus menerus. Cara lain untuk menyimpan rekaman CCTV adalah pada media non-analog yaitu menggunakan perekam video digital (DVR – Digital Video Recorder).

DVR khusus untuk penggunaan kamera CCTV umumnya membutuhkan perawatan yang relatif mudah dengan pengaturan yang sederhana. Beberapa jenis DVR juga memungkinkan penyiaran digital dari sinyal video sehingga berfungsi seperti kamera jaringan. Jika perangkat tersebut bisa menyiarkan video tetapi tidak merekamnya maka ia disebut video server. Suatu video server efektif untuk membuat sinyal video dari cctv kamera analog menjadi TV jaringan.

Meskipun memiliki beragam ukuran, kualitas gambar, bidang pandang, dan rentang gerak, seumua kamera CCTV melakukan satu fungsi dasar yaitu memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam bidang pandangnya. Kamera akan menampilkan aksi langsung secara real time atau merekam semuanya untuk dilihat kemudian. Beberapa sistem kamera bahkan dapat diatur oleh penggunannya untuk memantau dan mengendalikan kamera keamanan mereka secara online.